Gennuin Online - PAC IPNU IPPNU kecamatan kedungwuni bekerjasama dengan
Panitia Pemilihan Kecamatan atau yang biasa Disingkat dengan PPK mengadakan
kegiatan Diskusi Publik sekaligus Sosialisasi Pilgub Jateng 2018 dengan
mengusung tema “kenakalan Remaja di Zaman Now” yang dilaksanakan malam minggu, tepatnya pada
tanggal 31 Maret 2018 di pendopo Kecamatan Kedungwuni. Kegiatan tersebut
merupakan bagian dari rangkaian harlah IPNU ke-64 dan IPPNU ke-63 PAC IPNU
IPPNU Kecamatan kedungwuni yang sebelumnya telah dilaksanakan class beuty dan
sarasehan pengurus dan alumni.
Pemilihan lokasi di pendopo kec. kedungwuni, menurut
Khasan Basri mewakili sambutan IPNU IPPNU menuturkan bahwa pendopo
kec.kedungwuni merupakan area kantor yang bersebelahan dengan taman gemek,
sebuah area pusat wisata di kecamatan kedungwuni dan biasa dijadikan destinasi
para remaja untuk berkumpul dan menikmati malam minggu. Hal ini pula yang
mendasari tema yang diusung adalah kenakalan remaja guna untuk sedikit mengajak warga kedungwuni sedini mungkin
mengatasi dan mengurangi kenakalan usia remaja.
Dalam sambutannya pak camat menyampaiakan sangat
mengapresiasi kepada organisasi IPNU IPPNU karena telah dengan gigih mengadakan
kegiatan diskusi sekaligus mengundang dari berbegai organisasi baik dari Ikatan
Pemuda Muhammadiyah, Angkatan Muda Rifaiyah dan beberapa komunitas di
Pekalongan. Hal ini pula juga sekaligus media untuk mensosialisasikan kepada
segenap pemilih pemula untuk sedini mungkin mendaftarkan diri bila telah
mencapai batas umur dengan melakukan rekam e-KTP di kelurahan atau desa
setempat.
Kegatan diskusi publik dipanda langsung dari senior IPNU
rekan Agung bisyara sekaligus moderator diskusi dengan dihadirkan narasumber
Iptu, Akrom, S.Sos.I, H. Arsul Tsani, SH, M.Si dan Rossi Ardiyanti, ST, M.Kes
dengan menyampaikan materi dari beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh
moderator dan peserta diskusi.
Pada kesempatan pertama bapak Polisi, Iptu Akrom
menyampaikan bahwa sebagai remaja haruslah bisa menjaga Ibadah shalat, karena
dalam islam dengan kita shalat sejatinya bisa menjauhkan diri dari perbuatan
keji dan mungkar. Dengan kita rajin shalat dan memaknai arti dari ibada shalat
tersebut kenakalan remaja sedikit banyak bisa dikurangi.
Berbeda menurut Ibu Rossi Ardiyanti, ketua karangtaruna
kabupaten bahwa kenakalan remaja bisa disebut sebagai kreatifitas remaja namun
yang bersifat negatif. Karena hakikatnya kreatifitas itu muncul dari konsep
diri yang positif, sedangkan kenakalan hakikatnya kreatrifitas yang berasal
dari konsep diri yang negatif.
Kemudian munculnya kasus penganiayaan remaja terhadap
guru yang terjadi akhir-akhir ini menurut H. Arsul Tsani, Anggota DPR RI komisi
III yang membidangi Hukum, Hak Asasi Manusia dan keamanan menuturkan, seorang
anak dibawah umur dalam pandangan hukum ketika melakukan pelanggaran tetap
dikenai hukuman sebagaimana mestinya, tetapi ia diberikan keringanan dengan
tetap mendapat haknya sebagai anak, diantaranya hak pendidikan didalam tahanan.
Acara diskusi berlangsung cukup kondusif dan juga respon
dari peserta cukup antusias, terlihat dari beberapa pertanyaan yang disampaikan
secara langsung kepada para narasumber. Acara ditutup dengan akustik dari UKM
STAIKAP wonopringgo dengan iringan musik yang syahdu.
TIM Jurnalistik PAC Kedungwuni
ConversionConversion EmoticonEmoticon